
Tulisan dari penerjemah yang bekerja di kantor jasa penerjemah. Hal hal penting yang harus diketahui oleh penerjemah pemula sekalian untuk penerjemah tersumpah diantaranya adalah, abduksi, induksi, dan deduksi semuanya merupakan saluran penting untuk pengalaman dan pembelajaran. Masing-masing memiliki kontribusi khusus dan berharga bagi proses pembelajaran.
Menebak-nebak secara abduktif (abductive guesswork) tanpa terus-menerus menerapkan uji-coba induksi (trial-and-error of induction) atau kaidah, hukum, dan teori deduksi akan menyebabkan penerjemah tinggal amatir, induksi dan deduksi penting untuk kecakapan profesional. Akan tetapi, induksi tanpa perspektif baru, lompatan kreatif abduksi, dan “gambaran umum” deduksi korektif, akan menjadi pengekang mekanis rutin. Deduksi tanpa kejutan dari dunia abduksi atau dasar pengetahuan yang kuat dalam praktek profesional akan terasa hampa dan kosong.
Cobalah berdiskusi
Cukupkah bagi penerjemah hanya dengan mempunyai pengalaman luas dan mendalam mengenai satu bahasa asing atau lebih? Jika ya, cukupkah mempela jari bahasa tersebut hanya dari buku dan sekolah? Atau, perlukah pengalaman dengan kebudayaan (atau banyak kebudayaan) pada tempat bahasa itu dituturkan sebagai bahasa asli?
Seberapa pentingnyakah pengalaman yang kaya dengan bahasa ibu Anda? Dan seberapa kayanya? Pen tingkah untuk berhubungan dengan orang-orang yang menuturkan bahasa itu di berbagai kawasan, ke las sosial, dan profesi? Atau cukupkah hanya mempelajarinya secara luas dan cermat?
Apakah pengalaman yang luas dengan materi tertentu sudah cukup bagi penerjemah jika pengetahuan kerjanya tentang bahasa asing yang digunakan teks dalam bidang itu hanya pengetahuan dasar? Jika ya, apa kah pengalaman tersebut harus berupa pengalaman praktis dalam bidang itu secara langsung, pengalaman dengan objek-objek dan orang yang menanganinya serta cara mereka membicarakan objek-objek tersebut? Atau cukupkah dengan pengalaman dari buku, arti kel, dan tugas perkuliahan tentang materi itu?
Dalam kasus tertentu, cukupkah bagi penerjemah hanya dengan pengalaman yang singkat dan dangkal dengan bahasa asing dan materi teks, tetapi banyak pengalaman dengan kamus-kamus? Cukupkah bagi seorang penerjemah Spanyol dan Portugis yang hanya mendengarkan sedikit bahasa Italia tetapi mempunyai kamus bahasa Italia yang bagus, untuk menerjemah kan teks biasa berbahasa Italia yang cukup mudah?
Apa seharusnya peran intuisi dalam penerjemahan? Dapatkah penerjemahan diajarkan? Jika ya, mungkinkah diajarkan dengan aturan, kaidah, prinsip? Atau bisakah “diajarkan” hanya dengan menjalaninya dan memperoleh umpan balik?
Semua tahapan harus dijalani dan dipraktekan sesuai dengan rangkaian pembelajaran, karena tidak mungkin penerjemah pemula tanpa latihan akan menjadi penerjemah profesional dan handal. Penerjemah tersumpah pasti mengalami proses yang sama hanya saja mereka dapat dengan jitu menebak-nebak soal ujian kualifikasi penerjemah, sehingga mendapat nilai lebih dari 80 poin. JITS jasa penerjemah akan memberikan tips untuk lulus ujian kualifikasi penerjemah tersumpah, dengan mengikuti jejak para penerjemah senior yang berkerja di perusahaan kami.